26 September 2012

Agar Buah Hati jadi Penyejuk Hati

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
 بسم الله الرحمن الرحيم

AGAR BUAH HATI MENJADI PENYEJUK HATI

Saya sertakan artikel untuk bacaan ibu bapa dan bakal ibu bapa. Bahawa sesungguhnya anugerah anak adalah satu amanah yang cukup besar dari Allah. Sama ada ia akan memberikan anda peluang yang cerah di akhirat kelak, atau ia bakal membinasakan anda.

Semoga Allah menjadikan anak-anak kita sebagai penyejuk hati dan mereka mampu mendoakan kita untuk kesejahteraan di akhirat kelak.

Zikri
FKE, UTM Skudai , Johor.
 

Oleh
Ustadz Abdullâh bin Taslîm al-Buthoni


Kehadiran sang buah hati dalam sebuah rumah tangga bisa diibaratkan seperti keberadaan bintang di malam hari yang merupakan hiasan bagi langit. Demikian pula arti keberadaan seorang anak bagi pasutri(pasangan ibu bapa), sebagai perhiasan dalam kehidupan dunia. Ini berarti, kehidupan rumah tangga tanpa anak, akan terasa hampa dan suram.

Allah Azza wa Jalla berfirman :

الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal dan shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Rabb-mu serta lebih baik untuk menjadi harapan." [al-Kahfi/18:46].

Bersamaan dengan itu, nikmat keberadaan anak ini sekaligus juga merupakan ujian yang bisa menjerumuskan seorang hamba dalam kebinasaan. Allah Azza wa Jalla mengingatkan hal ini dalam firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka… [at-Taghâbun/64:14]

Makna "Menjadi musuh bagimu" adalah melalaikan kamu dari melakukan amal shaleh dan bisa menjerumuskanmu ke dalam perbuatan maksiat kepada Allah Azza wa Jalla.[1]

Ketika menafsirkan ayat di atas, Syaikh `Abdurrahmân as-Sa'di rahimahullah berkata: "…Karena jiwa manusia memiliki fitrah untuk cinta kepada istri dan anak-anak, maka (dalam ayat ini) Allah Azza wa Jalla memperingatkan hamba-hamba-Nya agar jangan sampai kecintaan ini menjadikan mereka menuruti semua keinginan istri dan anak-anak mereka dalam hal-hal yang dilarang dalam syariat. Allah Azza wa Jalla memotivasi hamba-hamba-Nya untuk selalu melaksanakan perintah-perintah-Nya dan mendahulukan keridhaan-Nya…".[2]

Kewajiban Mendidik Anak
Agama Islam sangat menekankan kewajiban mendidik anak dengan pendidikan yang bersumber dari petunjuk Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. [at-Tahrîm/66:6]

Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu ketika menafsirkan ayat di atas berkata: "(Maknanya): Ajarkanlah kebaikan untuk dirimu dan keluargamu".[3]

Syaikh `Abdurrahmân as-Sa'di berkata: "Memelihara diri dari api neraka adalah dengan mewajibkan bagi diri sendiri untuk melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla dan menjauhi larangan-Nya, serta bertaubat dari semua perbuatan yang menyebabkan kemurkaan dan siksa-Nya. Adapun memelihara istri dan anak-anak dari api neraka adalah dengan mendidik dan mengajarkan kepada mereka syariat Islam, serta memaksa mereka untuk melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla. Maka seorang hamba tidak akan selamat dari siksaan neraka kecuali jika dia sungguh-sungguh melaksanakan perintah Allah Azza wa Jalla(dalam ayat ini) pada dirinya sendiri dan pada orang-orang yang dibawah kekuasaan dan tanggung jawabnya".[4]

Dalam sebuah hadits yang shahîh, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melarang Hasan bin 'Ali Radhiyallahu anhuma memakan kurma sedekah, padahal waktu itu Hasan Radhiyallahu anhuma masih kecil, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Hekh…hekh" agar Hasan membuang kurma tersebut, kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Apakah kamu tidak mengetahui bahwa kita (Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan keturunannya) tidak boleh memakan sedekah?".[5] Imam Ibnu Hajar rahimahullah menyebutkan bahwa di antara kandungan hadits ini adalah bolehnya membawa anak kecil ke masjid dan mendidik mereka dengan adab yang bermanfaat bagi mereka, serta melarang mereka melakukan sesuatu yang membahayakan mereka sendiri, yaitu melakukan hal-hal yang diharamkan (dalam agama); meskipun anak kecil belum dibebani kewajiban syariat; agar mereka terlatih melakukan kebaikan tersebut.[6]

Metode Pendidikan Anak Yang Benar
Agama Islam yang sempurna telah mengajarkan adab-adab yang mulia untuk tujuan penjagaan anak dari upaya setan yang ingin memalingkannya dari jalan yang lurus sejak dia dilahirkan ke dunia ini.

Dalam sebuah hadits qudsi Allah Azza wa Jalla berfirman: "Sesungguhnya Aku menciptakan hamba-hamba-Ku semuanya dalam keadaan hanîf (suci dan cenderung kepada kebenaran), kemudian setan mendatangi mereka dan memalingkan mereka dari agama mereka (Islam)".[7]

Dalam hadits shahîh lainnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Tangisan seorang bayi ketika (baru) dilahirkan adalah tusukan (godaan untuk menyesatkan) dari setan".[8]

Perhatikanlah hadits yang agung ini, bagaimana setan berupaya keras memalingkan manusia dari jalan Allah Azza wa Jalla sejak mereka dilahirkan ke dunia, Padahal bayi yang baru lahir tentu belum mengenal nafsu, indahnya dunia dan godaan-godaan duniawi lainnya; maka bagaimana keadaannya jikalau dia telah mengenal semua godaan tersebut? [9]

Maka di sini terlihat jelas fungsi utama syariat Islam dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam menjaga anak yang baru lahir dari godaan setan, melalui adab-adab yang diajarkan dalam Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang berhubungan dengan kelahiran seorang anak.[10]

Sebagai contoh misalnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan bagi seorang suami yang akan menggauli istrinya untuk membaca doa:

بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

"Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki[11] yang Engkau anugerahkan kepada kami".

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Jika seorang suami yang ingin menggauli istrinya membaca doa tersebut, kemudian Allah Azza wa Jalla menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya".[12]

Dengan demikian, jelaslah bahwa syariat Islam merupakan satu-satunya metode yang benar dalam pendidikan anak, yang berarti bahwa hanya dengan menerapkan syariat Islamlah pendidikan dan pembinaan anak akan membuahkan hasil yang baik.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimîn berkata: "Yang menentukan keberhasilan pembinaan anak, susah atau mudahnya, adalah kemudahan (taufik) dari Allah Azza wa Jalla. Jika seorang hamba bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla serta (berusaha) menempuh metode yang sesuai dengan syariat Islam, maka Allah Azza wa Jalla akan memudahkan urusannya (dalam mendidik anak), Allah Azza wa Jalla berfirman:

ۚ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya" [ath-Thalâq/65:4].[13] 

25 September 2012

Lakonan Iran bermusuh dengan Israel

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
 بسم الله الرحمن الرحيم

Saya petik artikel dari web almanhaj.or.id untuk bacaan kita semua. Bahawasanya Syiah memang berbahaya untuk golongan sunnah dan mereka hanya bersandiwara bermusuh dengan Israel dan Amaerika. Hakikatnya mereka sedang cuba berbohong.

Semoga Allah melindungi kita dari bahaya akidah syiah.

Zikri, Fakulti Kejuruteraan Elektrik, UTM.

SANDIWARA IRAN “BERMUSUHAN” DENGAN ISRAEL & AMERIKA
Di antara metode yang ditempuh oleh para penggiat agama Syi’ah ialah dengan memanfaatkan sandiwara yang berjudul : Iran “bermusuhan” dengan Negara Yahudi Israel dan Amerika.

Isu ini sangat efektif untuk menarik simpati umat Islam di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Sampai-sampai terkesan bahwa negara Iran yang notabene adalah penganut agama Syi’ah, adalah satu-satunya negara pembela kepentingan umat Islam di zaman sekarang.

Karenanya tatkala Indonesia yang menjadi anggota Dewan Keamanan PBB turut menyetujui resolusi no. 1747 yang hanya berisikan kecaman terhadap Iran atas kegiatannya pengayaan uranium, betapa solidaritas umat Islam di Indonesia begitu besar untuk menuntut Presiden SBY, sampai-sampai DPR mengajukan hak interpelasi.

Dengan adanya kejadian semacam ini, menjadikan masyarakat kurang peka terhadap berbagai trik para penggiat agama Syi’ah bahkan menjadi lebih terbuka untuk menerima berbagai keanehan ajaran mereka.

Saudaraku, agar Anda menjadi tahu apa sebenarnya isu “permusuhan” dengan bangsa Yahudi, saya mengajak saudara untuk merenungkan beberapa fakta berikut:

1. Iran adalah negara yang memiliki komunitas Yahudi terbesar setelah Israel. Menurut sumber resmi pemerintah Iran, jumlah pemeluk agama Yahudi di Iran berkisar antara 25- 30 ribu penduduk. Bahkan di kota Teheran ada lebih dari 10 Sinagogue (tempat ibadah umat Yahudi). Akan tetapi, masjid-masjid Ahlu Sunnah tidak satu pun yang mereka biarkan berdiri tegak di sana. Bukan sekedar itu saja, orang-orang Yahudi diberi ruang yang begitu istimewa, yaitu dengan diberikan kesempatan untuk memiliki perwakilan di parlemen. Sebagaimana umat Yahudi di Iran memiliki hak dan kebebasan yang sama dengan para penganut agama Syi’ah. Suatu hal yang tidak mungkin dirasakan oleh komunitas Ahlu Sunnah. Bahkan komunitas Yahudi Iran hingga saat ini bebas untuk berkunjung ke karib-kerabat mereka di Israel, tanpa ada gangguan sedikitpun, baik dari pemerintah Iran atau penduduk setempat. [1]

2. Adanya hubungan perdagangan antara Iran dan Israel. Sejak zaman Syah Pahlevi, Iran telah menjalin hubungan perdagangan dengan Israel. Dan hubungan dagang ini berkelanjutan hingga setelah revolusi Syi’ah yang dipimpin oleh Khumaini. Pada tahun 1982 M, Israel menjual persenjataan yang berhasil mereka rampas dari para pejuang Palestina di Lebanon dengan harga 100 juta dolar Amerika. [2]

Bahkan pada tahun 1980 s/d 1985, Israel merupakan negara pemasok senjata terbesar ke Iran. [3]

Sandiwara “permusuhan” Iran dan Israel mulai terbongkar, ketika pesawat kargo Argentina yang membawa persenjataan dari Israel ke Iran tersesat, sehingga masuk ke wilayah Uni Soviet, dan akhirnya ditembak jatuh oleh pasukan pertahanan Uni Soviet. Dikisahkan, Iran membeli persenjataan dari Israel seharga 150 juta dolar Amerika, sehingga untuk mengirimkan seluruh senjata tersebut, dibutuhkan 12 kali penerbangan.[4]

3. Perdagangan antara kedua negara (Iran & Israel) hingga kini juga terus berkelanjutan. Sebagai salah satu buktinya, harian Palpress News Agency (وكا لة فلسطينن برس للأنباء ) edisi 25/04/2009 melaporkan bahwa di kota Teheran, telah dipasarkan buah-buahan yang diimpor dari Israel.

4. Bila Anda mengikuti berita internasional, Anda pasti pernah membaca pemberitaan bahwa pada hari Selasa 12/1/2010 ahli nuklir Iran yang bernama Masoud Ali-Mohammadi yang berdomisili di kota Teheran ibu Kota Iran, tewas di dekat rumahnya akibat serangan bom. Kementerian Luar Negeri Iran langsung menuduh kaki tangan AS dan Israel di balik serangan bom itu.

Aneh bukan? Iran telah memiliki bukti bahwa Israel dan Amerika telah mengadakan serangan di Teheran dan telah menewaskan ahli nuklirnya. Walau demikian, tidak ada reaksi pemerintah Iran, dan para penganut Syi’ah tetap berdarah dingin dan tidak satupun tentara Iran yang dikirim untuk membalas serangan tersebut.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun XIII/1431H/2010M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondanrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858197]
artikel penuh, sila klik disini.

24 September 2012

Alat muzik mengikut Imam Syafie

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
 بسم الله الرحمن الرحيم


Sebagian orang mengira alat musik itu haram karena klaim sebagian kalangan saja. Padahal sejak masa silam, ulama madzhab telah menyatakan haramnya. Musik yang dihasilkan haram didengar bahkan harus dijauhi. Alat musiknya pun haram dimanfaatkan. Jual beli dari alat musik itu pun tidak halal. Kali ini kami akan buktikan dari madzhab Syafi’i secara khusus karena hal ini jarang disinggung oleh para Kyai dan Ulama di negeri kita. Padahal sudah ada di kitab-kitab pegangan mereka.
Terlebih dahulu kita lihat bahwa nyanyian yang dihasilkan dari alat musik itu haram. Al Bakriy Ad Dimyathi berkata dalam I’anatuth Tholibin (2: 280),

بخلاف الصوت الحاصل من آلات اللهو والطرب المحرمة - كالوتر - فهو حرام يجب كف النفس من سماعه.
“Berbeda halnya dengan suara yang dihasilkan dari alat musik dan alat pukul yang haram seperti ‘watr’, nyanyian seperti itu haram. Wajib menahan diri untuk tidak mendengarnya.”

Dalam kitab Tuhfatul Muhtaj Syarh Al Minhaj karya Ibnu Hajar Al Haitami disebutkan ,
( طُنْبُورٍ وَنَحْوِهِ ) مِنْ آلَاتِ اللَّهْوِ وَكُلِّ آلَةِ مَعْصِيَةٍ كَصَلِيبٍ وَكِتَابٍ لَا يَحِلُّ الِانْتِفَاعُ بِهِ
“Thunbur dan alat musik semacamnya, begitu pula setiap alat maksiat seperti salib dan kitab (maksiat), tidak boleh diambil manfaatnya.” Jika dikatakan demikian, berarti alat musik tidak boleh dijualbelikan. Jual belinya berarti jual beli yang tidak halal.

Dalam kitab karya Al Khotib Asy Syarbini yaitu Mughni Al Muhtaj disebutkan,
( وَآلَاتُ الْمَلَاهِي ) كَالطُّنْبُورِ ( لَا يَجِبُ فِي إبْطَالِهَا شَيْءٌ ) ؛ لِأَنَّ مَنْفَعَتَهَا مُحَرَّمَةٌ لَا تُقَابَلُ بِشَيْءٍ
“Berbagai alat musik seperti at thunbuur tidak wajib ada ganti rugi ketika barang tersebut dirusak. Karena barang yang diharamkan pemanfaatannya tidak ada kompensasi sama sekali ketika rusak.” Perkataan beliau ini menunjukkan bahwa alat musik adalah alat yang haram. Konsekuensinya tentu haram diperjualbelikan.

Dalam kitab Kifayatul Akhyar penjelasan dari Matan Al Ghoyah wat Taqrib (Matan Abi Syuja’) halaman 330 karya Taqiyuddin Abu Bakr bin Muhammad Al Husaini Al Hushniy Ad Dimasyqi Asy Syafi’i ketika menjelaskan perkataan Abu Syuja’ bahwa di antara jual beli yang tidak sah (terlarang) adalah jual beli barang yang tidak ada manfaatnya. Syaikh Taqiyuddin memaparkan bahwa jika seseorang mengambil harta dari jual beli seperti ini, maka itu sama saja mengambil harta dengan jalan yang batil. Dalam perkataan selanjutnya, dijelaskan sebagai berikut:
وأما آلات اللهو المشغلة عن ذكر الله، فإن كانت بعد كسرها لا تعد مالاً كالمتخذة من الخشب ونحوه فبيعها باطل لأن منفعتها معدومة شرعاً، ولا يفعل ذلك إلا أهل المعاصي
“Adapun alat musik yang biasa melalaikan dari dzikirullah jika telah dihancurkan, maka tidak dianggap lagi harta berharga seperti yang telah hancur tadi berupa kayu dan selainnya, maka jual belinya tetap batil (tidak sah) karena saat itu tidak ada manfaatnya secara syar’i. Tidaklah yang melakukan demikian kecuali ahlu maksiat.”

Ini perkataan ulama Syafi’iyah yang bukan kami buat-buat. Namun mereka menyatakan sendiri dalam kitab-kitab mereka. Intinya, musik itu haram. Alat musik juga adalah alat yang haram. Pemanfaatannya termasuk diperjualbelikan adalah haram. Artinya, upah yang dihasilkan adalah upah yang haram. Penjelasan ini pun dapat menjawab bagaimana hukum shalawatan dan nasyid dengan menggunakan alat musik. Silakan direnungkan!
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.

Artikel menarik sebagian bahan kajian lebih jauh tentang musik: “Saatnya Meninggalkan Musik”.

-----tamat artikel dari ustaz abu rumaysho.

Ulasan saya yang ringkas;

Kedapatan banyak sangat kumpulan-kumpulan nasyid di Malaysia, lelaki dan perempuan. Masing-masing kata nak berdakwah, tetapi perhatikan dahulu dengan jalan apa yang kalian dakwahkan?

Ketika anda ingin menghapuskan kebatilan, adakah anda mengahpuskan kebatilan itu dengan kebatilan.

Yang hak tidak bercapur dengan batil.

Samalah seperti sebahagian parti politik di Malaysia ini, ketika dikatakan kenapakah anda melakukan sedemikian kepada parti lawan? Maka jawab pimpinan mereka, mereka itu melakukan lebih terul lagi dari apa yang kami lakukan.

Maka, mereka menghalalkan fitnah, membuka aib pemimpin, mendedahkan hal-hal peribadi, dan bersekutu dengan orang kafir.

Semoga Allah melindungi kita dan anak-anak kita dari syubhat-syubhat yang telah melanda mereka.

Allahu musta'an.

Zikri
Centre of IT, UTM.




19 September 2012

Bahagia yang subjektif

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
 بسم الله الرحمن الرحيم

Alhamdulillah, syukur kepda Allah yang mengurniakan kepada kita nikmat Islam, Iman dan Amal untuk membuktikan ketaatan kepada Allah.

Sesungguhnya tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah.

Cakap soal bahagia, semua orang nak bahagia.

Dan Allah Azza Wajal menggambarkan erti bahagia buat manusia yang beriman banyak kali dalam alqur'an.

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ ۚ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ

Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apayang dikerjakannya. [ath-Thûr/52:21]
  
Bahagia yang hakiki tentunya bahagia di syurga bersama keturunan kita, bersama dengan orang-orang yang shalih, bersama bidadari-bidadari yang sangat indah.

*******

BAHAGIA DI DUNIA YANG SUBJEKTIF

Ya, kita juga nak bahagia di dunia. Dan macam-macamlah tafsiran dibuat untuk menggambarkan kebahagian orang di dunia. Ada yang kaya, yang bangsawan, yang popular, yang ada pangkat, punya anak-anak gadis yang cantik. Semuanya salah satu dari faktor kebahagian duniawi bagi sesetengah orang.

Bagaimana pula dengan anda? 

Mungkin anda akan jawab, alhamdulillah, CGPA aku 3.0 above sem ni. Maka anda dah dikira bahagia berbanding student lain yang pointernya merudum jatuh mungkin ketahap 2.0 sahaja.

Mungkin ada juga, cukuplah aku dah kerja makan gaji sekarang. RM2000 permonth is more than enough!
Ya, bahagia betul dia berbanding dengan orang lain yang kais pagi makan pagi.

Mungkin ada yang kata, dah masuk UTM, ok lah jugak. Ya, dia bahagia berbanding dengan kawan-kawan lain yang mungkin sekadar masuk politeknik atau kolej swasta sahaja. 

Semua punya jawapan yang berbeza. Bahagia itu subjektif kan?

******

Dahulu blog saya pernah membicarakan perihal wanita bekerjaya, wanita muslimah yang punya pendidikan yang tinggi dan bekerja untuk sama-sama meraih pendapatan bersama suami tercinta. (saya sudah delete artikel tersebut bersama-sama dengan hampir semua artikel yang lain).

Ramai para ibu yang bekerjaya akan berkata mereka sangat bahagia dengan kerjaya mereka. Pergi ofis saban pagi, dan balik di petang hari. Kemudian, setiap hujung bulan cucuk kad ATM, dan keluarlah fiur RM3XXX.00 dalam bank. Ternyata, ia cukup membahagiakan. Saat itu, masa untuk membeli belah, membayar bil-bil, dan membeli beberapa pakaian baru sebagai ganti kepada pakaian yang sudah lama.

Artikel itu mengundang banyak bantahan juga dari wanita (kebanyakannya siswi muslimah) yang memang punya cita-cita untuk bekerja dan sama-sama membantu suami yang tercinta.

Tetapi ia tetap suatu yang subjektif.

Tidak semua wanita bekerjaya bahagia, dan tidak semua wanita yang tidak bekerja alias suri rumah tidak bahagia.

Dan saya juga membuat kesimpulan, sekarang terserah kepada anda. Jika anda fikir ia boleh membahagiakan anda dan suami anda, lakukan apa yang anda fikirkan baik. Dengan syarat, ikutlah landasan agama yang telah disyariatkan kepada anda. Kepada para wanita yang bekerjaya, anda boleh membaca beberapa artikel tentang muslimah di http://almanhaj.or.id/category/view/16/page/1


 Zikri Al Malizi
Centre of IT, UTM
19092012



 

 


10 September 2012

UTM yang dah banyak berubah

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم

Ketika saya sampai di UTM, dah banyak perubahan yang dilakukan.

Ketika mendengar ucapan Prof Rose (DVC Akademik), jumlah pelajar mencecah 22000, nisbah postgrad dan undergrad hampir 50-50.

Pelajar antarabangsa juga bertambah mendadak. Paling saya terkejut, pelajar Iran ada 2000 lebih di UTM.

Pelajar antarabangsa lain lebih kurang 100 dan 200 lebih bagi setiap negara. Pelajar dari Iran kelihatan selalu berpakaian kurang sopan dan berkelakuan tidak sesuai dengan budaya orang Malaysia. Apa lagi dengan budaya orang Islam.

Alhamdulillah, saya diletakkan di kolej pelajar yang tidak nampak kelibat orang Syiah Iran ini. Beberapa pendapat yangs aya dengar ada orang nak syiah disatukan dengan orang sunnah. MANA MUNGKIN!

Yang pasti, setakat ketibaan saya di sini, saya tidak pernah tahu ada orang Iran solat di surau atau solat Jumaat. Yang saya nampak, ada antara mereka berpelukan atas motor lelaki dan perempuan. Adalagi yang saya nampak pelajar perempuan Iran pakai seluar pendek naik motor.

Kebencian saya pada puak Syiah Iran ini sudah meluap-luapsaat saya dibangku ijazah lagi. Kawan-kawan dari Yemen mengingatkan kami tentang bahaya Syiah yang semakin menjadi-jadi.

*************

Antara yang paling saya suka di Fakulti Kejuruteraan Elektrik ini adalah ramai penyarah-pensyarahnya ittiba' sunnah(mengikut sunnah). Mereka solat jemaah di surau FKE terutama solat Zohor dan Asar(waktu pejabat), menyimpan janggut dan sangat mesra dengan pelajar.

Ketibaan saya di FKE minggu lepas disambut beberapa pensyarah seperti seorang kawan. Mereka mendahulukan salam, berjabat tangan, dan menungu saya di pintu pejabat. Itu adalah salah satu nikmat yang Allah kurniakan dari banyak nikmat yang tidak terhitung.

Semoga kita semua diberkati Allah.

Zikri
UTM.



 

04 September 2012

Sudah sampai UTM

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
 
Alhamdulillah, dengan keizinan dari Allah, saya telah selamat sampai di UTM Skudai, Johor pada petang tadi.
 
Saya ditempatkan di Kolej Tun Ghafar Baba, KTGB yang berada di kawasan hujung UTM. Jaraknya agak jauh dari Fakulti Elektrik. Pihak UTM menempatkan semua pelajar post graduate di kawasan kolej ini.
 
Surau KTGB telah dipindahkan ke bangunan baru, siap dipasang aircond.
 
Seperti biasa ia dikuasai oleh pelajar antarabangsa. Ada juga pelajar Malaysia, tetapi tenggelam dicelah-celah pelajar antarabangsa yang kebanyakannya berkulit gelap. Semoga Allah merahmati mereka kerana memakmurkan surau ini.
 
Ketika saya menjadi imam, saya tidak membaca wirid secara kuat dan tiada doa secara berjemaah. Diharapkan mereka tidak mengecop saya sebagai wahabi, ia hanya satu sudut pandang bagaimana kita memahami dalil.
 
Pagi esok(5hb) saya akan mendaftar sebagai pelajar UTM. Dan alhamdulillah, dapat merasai beberapa kemudahan yang ada di UTM antaranya menaiki kuda, gymnasium, kolam renang, internet percuma, klinik percuma dan yang paling penting, peluang untuk mendalami bahasa arab dan ilmu agama terbuka dengan lebih luas di sini.
 
Buat rakan-rakan di Perak, saya ucapkan barakallahu feek, Allah Maha Mengetahui apa yang terbaik buat hamba-hambanya.
 
Zikri
Kolej Kediaman Tun Ghafar Baba, UTM Skudai, Johor.
17 Syawal 1433 H
4/9/2012

01 September 2012

Kembali ke UTM

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم

Insya-Allah, saya akan kembali mendaftar di UTM Skudai sebagai pelajar pada 5hb September ini (Selasa).

Kali ini mengambil jurusan Electrical-Power.

Dalam dalam tempoh ini, pastinya banyaklah urusan-urusan untuk memulakan hidup sebagai pelajar.

" من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا إلى الجنة " ، رواه مسلم ، وأصحاب السنن عن أبي هريرة .

Barangsiapa yang menempuh satu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan ke syurga. riwayat Muslim dan ashabussunan dari Abu Hurairah.

Saya berdoa kepada Allah agar menjadikan pengajian ini sebagai satu jalan yang memudahkan saya, keluarga dan rakan taulan ke syurga Allah.

Semoga kita semua meyakini bahawa apa sahaja ketetapan yang Allah tetapkan untuk kita, pastinya ia mengadung hikmah yang cukup besar yang diketahui oleh Allah yang Maha Alim.

Post blog terbaru mungkin ketika saya sampai di UTM Skudai. Insya-Allah.

Zikri
Perak
~Dalam persiapan menuju UTM